Analisis Perhitungan Akustik Kaitannya Dengan Optimalisasi Auditorium

  • Vicky Halim Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Sains dan Teknologi Nasional
  • Ima Rachima Nazir Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Sains dan Teknologi Nasional
  • Maulina Dian P Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Sains dan Teknologi Nasional

Abstract

Suatu ruangan dinilai baik atau tidaknya dari tinjauan akustik diperlukan parameter dasar akustiksalah satunya yaitu waktu dengung (reverberation time). Waktu dengung adalah parameter yang fundamentaluntuk menilai kualitas akustik suatu ruang. Faktor yang mempengaruhi waktu dengung adalah material yangdigunakan didalam ruangan, volume ruangan dan koefisien serap material pada ruangan tersebut. Suatupertunjukan atau acara lainnya pada sebuah auditorium dapat dinikmati dengan nyaman atau sebaliknya,sangat tergantung pada kualitas akustik ruang. Hasil pengukuran terhadap auditorium Rooseno sebagai studikasus menunjukkan bahwa auditorium mempunyai masalah pada waktu dengung (reverberation time). Hasilpengukuran pada auditorium Rooseno terlihat sangat buruk dengan nilai 4.56s ( T500hz ) jauh dibawah standaryang ditetapkan. Untuk itu dilakukan simulasi akustik dengan memasukkan parameter geometri ruangan,material akustik, noise criterion, suhu dan kelembapan. Hasil dari simulasi akustik dengan memasukkanparameter geometri ruangan, material akustik, noise criterion, suhu, kelembapan maka penurunan waktudengung menjadi 0.89s ( T500hz ). Persyaratan standard AS/NZS 2107:2000 untuk kategori "assembly hall over250 seats" adalah 0.6-0.8s. Terdapat selisih 0.09 poin lebih tinggi dari yang disyaratkan, namun kondisisimulasi akustik dilakukan tanpa memasukkan faktor kehadiran pendengar sehingga jika pendengar memenuhiAuditorium Rooseno maka nilai yang disyaratkan oleh AS/NZS 2107:2000 dapat terpenuhi
Published
2018-02-01
Section
Artikel