Potensi Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Gatal (Urticastrum decumanum (Roxb.) Kuntze) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans

  • Subar - Yanti ISTN
  • Durkas Sabat Dwi Meianti Fakultas Farmasi, ISTN
  • Rosario Trijuliamos Manalu Fakultas Farmasi, ISTN
Keywords: Antimikroba, Candida albicans, daun gatal, Staphylococcus aureus

Abstract

Daun gatal (Urticastrum decumanum) merupakan tanaman asli Papua yang banyak digunakan sebagai obat pereda nyeri. Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba daun gatal terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Daun gatal diambil dari Kabupaten Mimika, Kota Timika, Provinsi Papua, Indonesia. Daun gatal segar sebanyak 2 kg yang telah bersih dikeringkan dengan cahaya matahari tidak langsung. Serbuk daun gatal dimaserasi menggunakan etanol 96% dan dipekatkan pada suhu 40 oC hingga menjadi ekstrak kental. Penapisan fitokimia dilakukan terhadap senyawa alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak daun gatal dibuat empat konsentrasi yaitu 1,0; 1,5; 2,0, dan 2,5% dengan kontrol positif kloramfenikol untuk S. aureus dan ketokonazol untuk C. albicans, serta DMSO 10% sebagai kontrol negatif. Uji aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram dan dilusi padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun gatal mengandung senyawa alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, dan steroid/triterpenoid. Ekstrak etanol daun gatal pada konsentrasi 2,5% memiliki daya hambat paling tinggi terhadap S. aureus dengan diameter 12,7 mm dan 10,7 mm untuk C. albicans. Respon pertumbuhan S. aureus dan C. albicans dalam kategori lemah sampai sedang. Konsentrasi ekstrak etanol daun gatal yang ditetapkan sebagai konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap S. aureus dan C. albicans adalah 0,6%.
Published
2022-09-07
How to Cite
Yanti, S., Meianti, D., & Manalu, R. (2022). Potensi Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Gatal (Urticastrum decumanum (Roxb.) Kuntze) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 15(2), 93-102. https://doi.org/https://doi.org/10.37277/sfj.v15i2.1272