Lead time merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur kerja bagian proses produksi termasuk juga menentukan kualitas dan cost tentunya. Semakin kecil nilai lead time, berarti produk bisa diproduksi dengan waktu lebih cepat. Dalam sebuah industri waktu berarti uang. Semakin panjang waktu prosesnya, maka semakin besar uang yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu industri selalu berlomba – lomba untuk menekan lead time dengan menggunakan berbagai metode, salah satunya dengan Value Stream Mapping (VSM). Tentu saja sebagai perusahaan yang sedang berkembang, PT F perlu menerapkan Value Stream Mapping (VSM). Konsep ini adalah sebuah konsep yang menekankan pada identifikasi jenis aktivitas yang memiliki nilai tambah, yang tidak memiliki nilai tambah, dan aktivitas pemborosan. Setelah itu, melakukan identifikasi penyebab terjadinya pemborosan dan tipe aktivitas tersebut. Kemudian melakukan upaya mengeliminasi waste yang ada. Karena masih adanya fluktuasi lead time, perlu menerapkan Value Stream Mapping (VSM) agar dapat mengurangi waste activities, sehingga efisiensi dapat ditingkatkan dengan turunnya lead time. Untuk menganalisa masalah perlu adanya alat pengendali kualitas yaitu seven tools. Dengan menggunakan Seven Tools tersebut maka keefektifitasan lead time yang digunakan sekarang dapat turun hingga 50% atau 2 material/hari.