STUDI PERBANDINGAN METODE UJI TEKAN HANCUR DENGAN UJI ANGKA PANTUL BETON KERAS PADA INDUSTRI PRACETAK

  • Wawan Kuswaya
  • Arnetta Rania Hartoko

Abstrak

Dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan konstruksi, beton pracetak banyak digunakan sehingga pekerjaan struktur dilapangan menjadi lebih cepat, lebih bersih dan efisien. Seringkali, uji hammer digunakan untuk penerimaan dan penolakan mutu beton seperti uji crushing terutama pada industri pracetak, sedangkan pada SNI 03-4803 dikatakan bahwa uji hammer hanya digunakan untuk menentukan keseragaman hasil pengecoran, pengecekan mutu beton yang permukaannya kurang baik. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui nilai perbandingan antara metode uji tekan hancur dan uji angka pantul palu beton dengan menggunakan benda uji kubus 15x15x15 cm. Setelah itu pengumpulan data untuk penelitian ini diperoleh dari studi literatur mengenai uji angka pantul dan uji tekan hancur, lalu diperoleh dari salah satu industri beton pracetak untuk keseluruhan kegiatan penelitian ini seperti pembuatan dan pengujian benda uji kubus menggunakan kuat tekan rencana K-350 dan K-500 dan menggunakan 2 jenis beton yaitu Wet Mix SCC dan Dry Mix. Hasil penelitian ini didapatkan nilai perbandingan antara uji angka pantul dengan uji tekan hancur, yaitu 64% untuk K-350 beton Wet Mix, 88% untuk K-350 beton Dry Mix dan 60% untuk K-500 beton Wet Mix. Didapatkan juga data statistik berupa nilai minimum, maksimum, rata – rata, standard deviasi, dan koefisien variasi. Kata kunci : Uji angka pantul (Hammer Test), Uji Tekan Hancur (Crushing Test), Beton Wet Mix, Beton Dry Mix, Nilai Selisih Perbandingan.
Diterbitkan
2024-09-08