https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sinusoida/issue/feed SINUSOIDA 2025-02-20T14:55:52+00:00 Ariman ariman@istn.ac.id Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Sinusoida adalah jurnal penelitian dan pengkajian elektro yang memuat artikel-artikel dari hasil penelitian atau studi pustaka berbasis pengetahuan di bidang telekomunikasi, elektronika, kontrol dan kelistrikan. Jurnal ini menerima naskah dari para penulis yang berasal baik dari individu maupun Institusi seperti Universitas, Lembaga Penelitian, Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dan lembaga-lembaga&nbsp; lain yang memiliki aktivitas dalam riset, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang berkaitan dengan ilmu teknik elektro. Reviewer jurnal ini berasal dari berbagai institusi dengan keahliannya masing-masing. Jurnal Sinusoida terbit dua kali per tahun.</p> https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sinusoida/article/view/2271 Peralatan Bantu Rehabilitasi Pasien Fraktur Siku Yang Berbasiskan AI dan IoT Guna Peningkatkan Kualitas Terapi 2025-02-14T08:21:05+00:00 Agus Sofwan asofwan@istn.ac.id Budi Santoso bsantoso24@gmail.com <p style="text-align: justify;">Kesehatan bagian terpenting dalam kehidupan seorang pasien penderita fraktur atau patah tulang,&nbsp;namun berbagai upaya dapat dilakukan dalam rehabiltasi penderita tulang tersebut. Tahapan&nbsp;rehabilitasi yang umumnya dilalui oleh pasien penderita pada sendi paska operasi adalah terapi&nbsp;menggerakkan persendian yang dipandu oleh ahli fisioterapi. Rehabilitasi ini dilakukan dengan cara<br>menggerakan persendian pasien, baik secara aktif maupun pasif. Pada saat menjalani terapi ini&nbsp;diharapkan persedian pasien yang mengalami cidera akan terhindar kekakuan, sehingga proses&nbsp;penyebuhan akan berlangsung lebih cepat. Dengan Kemajuan teknologi di bidang Teknik elektro,&nbsp;Khususnya teknik Robotika saat ini sangat memungkinkan dibuat alat bantu otomatis sejenis robot yang&nbsp;dapat membantu pasien penderita fraktur tersebut terutama pada sendi untuk melakukan gerakan&nbsp;terapi secara pasif. Peralatan ini bisanya dikenal dengan nama Continuous Passive Motion (CPM).&nbsp;Peralatan bantu terapi persendian Countinuous Passive Motion (CPM) yang ada saat ini belum&nbsp;mempunyai teknologi yang berasiskan Internet of Things (IoT) dan Artificial Intilligence (AI). Untuk&nbsp;meningkatkan efektifitas dan kualitas terapi persendian maka perlu dikembangkan Countinuous Passive&nbsp;Motion (CPM) yang berbasiskan dengan teknologi IoT dan AI. Dari hasil analisa data pengujian&nbsp;kecepatan motor dan posisi sudut terdapat error sebesar 2% pada kecepatan motor dan 1,5% pada&nbsp;sudut pengaturan posisi penyangga lengan tangan pada mesin CPM ini.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Fraktur, Terapi, CPM, IoT, AI</p> 2025-02-14T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://ejournal.istn.ac.id/index.php/sinusoida/article/view/2272 Perancangan Jaringan VPN Dalam MPLS IP Antar Perusahaan Menggunakan Virtual Routing Forwarding Pada Router 2025-02-20T14:55:52+00:00 Irmayani Irmayani ir.irmayani@gmail.com Taufan Septiyanto ir.irmayani@gmail.com Fivit Marwita pipitsalman@istn.ac.id <p style="text-align: justify;">Jaringan Virtual Private Network (VPN) dalam Multi Protocol Label Switching (MPLS) adalah suatu bentuk&nbsp;komunikasi data yang menggunakan jaringan publik untuk menghubungkan dua atau lebih cabang komputer,&nbsp;pelanggan, secara tertutup yang dipisahkan oleh jarak. Dalam hal ini menggunakan perangkat keras (router) sebagai&nbsp;media koneksi penghubung komunikasi data tersebut. Pada tulisan ini akan dilakukan analisis model pembentukan&nbsp;suatu sistem jaringan VPN dalam MPLS. Perancangan dilakukan pada dua pelanggan yaitu Departemen&nbsp;Perhubungan (DepHub) dan Perusahaan Gas Negara (Gas). Komunikasi ini dipisahkan oleh Virtual Routing&nbsp;Forwording (VRF) dengan ditandai terbentuknya Cloud untuk masing-masing pelanggan sehingga terjadi&nbsp;pemisahan trafik yang aman untuk melakukan komunikasi data. Tahapan ini menunjukan terbentuknya sebuah VPN&nbsp;dalam MPLS menggunakan VRF yang akan memisahkan jalur masing-masing pelanggan dan protokol yang&nbsp;digunakan adalah Open Shortest Path First (OSPF) dan Border Gateway Protocol (BGP). Dalam konfigurasi&nbsp;jaringan VPN/MPLS ini dihasilkan model/topologi komunikasi yang terbentuk oleh Provider. Hasil yang diperoleh&nbsp;pada router PE1 sebagai provider menunjukkan trafik komunikasi yang ada di PE1 (Jakarta) menuju ke PE2&nbsp;(Medan), atau sebaliknya dengan hasil 100 %. Nilai latancy 156 ms, average 202 ms dan maximum 248 ms untuk&nbsp;Customer Departemen Perhubungan. Sedangkan nilai latancy 196 ms, average 232 ms dan max 280 ms untuk&nbsp;Customer Perusahaan Gas Negara.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kata Kunci</strong>: VPN, MPLS, VRF, OSPF, BGP</p> 2024-12-31T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##