ANALISA PENGARUH PARTIAL DISCHARGE DAN TAN δ TERHADAP UMUR ISOLASI BELITAN STATOR AKIBAT IKATAN KUMPARAN GENERATOR LONGGAR

  • Mohammad Amir Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Tenaga Listrik, Institut Sains Teknologi Nasional
  • I Wayan Angga Juliawan Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Tenaga Listrik, Institut Sains Teknologi Nasional

Abstract

Permasalahan yang sering menjadi faktor penyebab dari kegagalan atau breakdown pada generator terjadi pada belitan Stator. Banyak faktor yang menjadi penyebab kualitas isolasi generator menurun, seperti faktor tekanan yang bersifat electric, thermal, dan mekanis. Generator GT 2.3 terindikasi mengalami permasalahan adanya temuan ikatan longgar pada bagian End Winding saat pengecekan visual setelah pull out rotor. Data hasil pengujian elektrik sebelum perbaikan menunjukan nilai Partial Discharge Fasa W cukup tinggi sebesar 135,68 nC dengan standar nilai Partial Discharge maksimum adalah 15 nC. Setelah dilakukan perbaikan ikatan longgar pada End Winding seluruh fasa, nilai pengujian Partial Discharge khususnya fasa W turun menjadi 0,61 nC. Dengan perhitungan menggunakan metode D Maps dan didukung parameter data-data pengujian elektrik sebelum perbaikan diperoleh nilai sisa tegangan tembus isolasi generator GT 2.3 sebesar 38,75 %. Nilai ini berada dibawah standart minimum yaitu sebesar 40 % menurut Stator Insulation Requirment MELCO. Mengacu dengan hasil pengujian elektrik khususnya Partial Discharge Offline pasca perbaikan yang sudah baik, maka dilakukan perhitungan estimasi sisa umur isolasi belitan Generator GT 2.3 dengan metode Equivalen Operating Hours. Diperoleh nilai sisa tegangan tembus isolasi sebesar 77,26 % dan estimasi sisa umur isolasi Generator GT 23 adalah 19 tahun lagi, dengan asumsi generator beroperasi continuous running.
Published
2018-10-31