Potensi Antibakteri Senyawa Etil Para Metoksi Sinamat Terhadap Bakteri Jerawat

  • I. M. Kusuma
Keywords: Antibakteri, EPMS, P.acne, Difusi, Dilusi

Abstract

ABSTRAKFaktor penyebab jerawat meliputi: hiperpoliferasi epidermis folikuler, produksi sebum berlebih, inflamasi dan aktivitasP.acne. Berdasarkan terapeutik, penggunaan antibiotik adalah bentuk pengobatan yang paling efektif. Penelitian inibertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri P.acne in vitro menggunakan Ethil Para Metoksi Sinamat (EPMS). Penelitianini termasuk penelitian eksperimen, diawali dari senyawa EPMS yang diisolasi dari rimpang kencur (Kaempferia galangaL) diuji dengan KLT, DSC dan FTIR, kemudian evaluasi uji aktivitas antibakteri menggunakan Rancangan Acak Lengkap(RAL) dengan analisis SPSS, tingkat kepercayaan 99% (p<0,01) dan dilanjutkan uji ANOVA dengan metode difusicakram dan dilusi cair untuk menentukan KHM. Pada uji in vitro menggunakan 4 konsentrasi; yaitu: 0,3; 0,6; 1,2 dan2,4%, kontrol positif (klindamisin) dan kontrol negatif (aquades dan 30% DMSO). Sedangkan metode dilusi menggunakankonsentrasi yang sama, dengan kontol media, bakteri dan pelarut. Penelitian dilakukan di Fakultas Farmasi, UniversitasIndonesia dan Universitas Yarsi Jakarta. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Hasil uji ANOVA pada setiapkonsentrasi diuji terhadap bakteri P.acne dengan konsentrasi 0,3; 0,6; 1,2 dan 2,4% memperoleh hasil yang berbeda secarasignifikan (p <0,01) dengan zona masing-masing, 9,00; 11.50; 14.50; Dan 16.00 mm dengan kriteria menengah-kuat. Zonayang jelas pada klindamysin adalah 33,00 mm. Senyawa EPMS dengan konsentrasi 0,6; 1,2 dan 2,4% ditemukan memilikiKHM melawan bakteri P.acne. Pada penelitian ini perlu dilakukan uji potensi antibakteri senyawa EPMS terhadap bakteriS. epidermidis yang juga merupakan bakteri penyebab jerawat.
Published
2018-02-07
How to Cite
Kusuma, I. M. (2018). Potensi Antibakteri Senyawa Etil Para Metoksi Sinamat Terhadap Bakteri Jerawat. Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 9(1). https://doi.org/https://doi.org/10.37277/sfj.v9i1.86