Penggunaan Terapi Obat Antihipertensi Pada Pasien Umum Poliklinik Jantung Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit X Samarinda

The Usage of Antihypertensive Drugs in Outpatient Polyclinic Private Hospital, Samarinda

  • Susana Linden STIKES Dirgahayu Samarinda, Kalimanta Timur
Keywords: antihipertensi, hipertensi, pasien rawat jalan, pola penggunaan obat, tekanan darah tinggi

Abstract

Hipertensi secara global masih menjadi masalah kesehatan hingga saat ini. Data Riskesdas (2018) juga menyatakan bahwa Kalimantan Timur berada diurutan tiga besar setelah Sulawesi Utara dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan prevalensi hipertensi tertinggi. Menjadi salah satu kondisi yang sering ditemukan, tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat umum dilakukan diberbagai tingkat fasilitas kesehatan. Mutu pola pengobatan antihipertensi hendaklah menjadi perhatian di instalasi-instalasi pengadaan terapi, seperti di rumah sakit - rumah sakit. Penelitian ini disusun untuk mengetahui pola pengobatan antihipertensi pada pasien umum poliklinik jantung di instalasi rawat jalan di rumah sakit X Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan deskriptif dimana data dikumpulkan secara retrospektif. Data diambil berupa informasi pasien, meliputi umur, jenis kelamin, diagnosis, riwayat penyakit, dan terapi obat.dari rekam medik pasien umum poliklinik jantung di instalasi rawat jalan RS X Samarinda pada bulan Mei 2019.  Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi tunggal diresepkan sebanyak 9 kasus (5,29%) dan terapi kombinasi sebanyak 152 kasus (89,41%).Terapi kombinasi obat antihipertensi berasal dari golongan dari golongan obat beta-bloker (carvediolol, bisoprolol dan nebivolol); golongan penghambat ACE (Lisinopril); ARB (Candesartan, Valsartan dan Irbesartan); golongan penghambat kanal kalsium atau CCB (Amlodipine dan Diltiazem); Hydrochlorthiazide (HCT); Furosemide dan Spironolacton. Secara keseluruhan, kombinasi menggunakan tiga (3) obat antihipertensi ditemukan paling banyak dalam penelitian ini, sebanyak 72 kasus (42,35%). Kombinasi yang mendominasi adalah kombinasi antara Penghambat ACE, furosemide dan spironolacton, sebanyak 22 kasus (12,94%).
Published
2020-09-10
How to Cite
Linden, S. (2020). Penggunaan Terapi Obat Antihipertensi Pada Pasien Umum Poliklinik Jantung Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit X Samarinda. Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 13(2), 80-91. https://doi.org/https://doi.org/10.37277/sfj.v13i2.759