POLA TERAPI OBAT ANTITROMBOTIK PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER PASCA INTERVENSI KORONER PERKUTAN DI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO PERIODE JANUARI – JUNI TAHUN 2015

  • D. Sapari
  • T. Siregar Program Studi Farmasi ISTN

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan dalam satu atau lebih arteri koroner. Terapi untuk mengobati penyakit PJK adalah penggunaan stent koroner, tetapi dengan penggunaan stent dalam tubuh menyebabkan komplikasi salah satunya Instent restenosis mereka. Untuk mengurangi komplikasi setelah intervensi koroner perkutan maka harus didukung oleh terapi obat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola terapi obat pada pasien dengan penyakit jantung koroner setelah intervensi perkutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif adalah retrospektif. Pengumpulan data adalah data sekunder diambil data dari catatan pasien RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dengan sampel 81 pasien. Hasil penelitian menunjukkan pada usia antara 56-65 tahun di 39,5%, persentase tertinggi berdasarkan jenis kelamin laki-laki jenis kelamin 74,1%, berdasarkan persentase tertinggi penyakit penyerta adalah hipertensi sebanyak 56,79%. evaluasi intervensi koroner perkutan adalah yang paling stent paten dengan jumlah 49 pasien. Pola terapi obat yang digunakan adalah kombinasi obat antitrombotik, antihipertensi, anti-diabetes dan penurun kolesterol dalam jumlah 46 pasien. Antitrombotik digunakan paling adalah kombinasi obat clopidogrel dengan aspirin.
Published
2019-09-02
How to Cite
Sapari, D., & Siregar, T. (2019). POLA TERAPI OBAT ANTITROMBOTIK PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER PASCA INTERVENSI KORONER PERKUTAN DI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO PERIODE JANUARI – JUNI TAHUN 2015. Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 8(2), 1-5. https://doi.org/https://doi.org/10.37277/sfj.v8i2.380