RANCANG BANGUN SISTEM PENGUJIAN PART DENGAN METODE EARLIEST DUE DATE (EDD) PADA PT. PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA indonesia
Main Article Content
Abstract
Kualitas produk menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh para pelaku bisnis. Untuk menjaga kualitas produk tetap baik atau memenuhi standar, perusahaan harus melakukan pengujian produk jadi dan bahan baku. Pengujian bahan baku bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang digunakan bebas dari bahan kimia berbahaya, aman digunakan, dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
Prosedur pengujian bahan baku pada Quality Assurance (QA) di PT. Panasonic Manufacturing Indonesia (PT. PMI) perlu dijadwalkan terlebih dahulu pada staf Business Plan, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan Delivery order sebagai syarat dokumen untuk melakukan pengujian part dari Staf Head Office Bisnis Unit (HO BU) ke Staf Testing Laboratory QA sebagai divisi yang melakukan pengujian. Pada proses penyelesaian uji part atau bahan baku pada QA ditemukan kendala seperti keterlambatan pembuatan delivery order oleh Staf HO BU.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan metode Earliest Due Date pada Sistem Pelaporan Uji Part atau Bahan Baku untuk membantu proses penjadwalan uji part dengan mengurutkan tanggal rencana pengujian terlebih dahulu dan diakhiri dengan pembuatan laporan hasil pengujian part. Sistem pelaporan uji part dengan metode Earliest Due Date ini akan membantu mengatasi keterlambatan proses pengujian part yang saat ini terjadi dengan kata lain membantu menciptakan kemungkinan keterlambatan paling sedikit. Selanjutnya sistem ini akan menangani pembuatan laporan hasil pengujian yang menampilkan part atau bahan baku dengan kualitas sesuai dengan standar perusahaan dan kualitas yang tidak memenuhi standar. Hasil pengujian ini dapat dijadikan rekomendasi untuk pengujian lebih lanjut terhadap bahan baku yang hasilnya tidak memenuhi standar perusahaan.
Prosedur pengujian bahan baku pada Quality Assurance (QA) di PT. Panasonic Manufacturing Indonesia (PT. PMI) perlu dijadwalkan terlebih dahulu pada staf Business Plan, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan Delivery order sebagai syarat dokumen untuk melakukan pengujian part dari Staf Head Office Bisnis Unit (HO BU) ke Staf Testing Laboratory QA sebagai divisi yang melakukan pengujian. Pada proses penyelesaian uji part atau bahan baku pada QA ditemukan kendala seperti keterlambatan pembuatan delivery order oleh Staf HO BU.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan metode Earliest Due Date pada Sistem Pelaporan Uji Part atau Bahan Baku untuk membantu proses penjadwalan uji part dengan mengurutkan tanggal rencana pengujian terlebih dahulu dan diakhiri dengan pembuatan laporan hasil pengujian part. Sistem pelaporan uji part dengan metode Earliest Due Date ini akan membantu mengatasi keterlambatan proses pengujian part yang saat ini terjadi dengan kata lain membantu menciptakan kemungkinan keterlambatan paling sedikit. Selanjutnya sistem ini akan menangani pembuatan laporan hasil pengujian yang menampilkan part atau bahan baku dengan kualitas sesuai dengan standar perusahaan dan kualitas yang tidak memenuhi standar. Hasil pengujian ini dapat dijadikan rekomendasi untuk pengujian lebih lanjut terhadap bahan baku yang hasilnya tidak memenuhi standar perusahaan.
Article Details
How to Cite
Anjani, M., & Astuty, E. (2023). RANCANG BANGUN SISTEM PENGUJIAN PART DENGAN METODE EARLIEST DUE DATE (EDD) PADA PT. PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA. JURNAL REKAYASA INFORMASI, 12(2), 89-96. Retrieved from https://ejournal.istn.ac.id/index.php/rekayasainformasi/article/view/1700
Section
Artikel