Presisi https://ejournal.istn.ac.id/index.php/presisi <p>Jurnal Teknik Mesin Presisi, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu teknik Mesin, Teknik Industri diterbitkan secara berkala 6 bulanan</p> id-ID Presisi 1411-4143 PENGEMBANGAN MATERIAL KOMPOSIT BERBASIS POLIMER MENGGUNAKAN SERAT ALAMI https://ejournal.istn.ac.id/index.php/presisi/article/view/1986 <h2>ABSTRACT</h2> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><em>Fibre of palmtree represent one of alternative which can be exploited by in the place of composite glass fibre. Fibre of palmtree is easy to got and obtained at all points. This composite material is tank applicable to irrigate or water tub, kano, sailboat and others because in character which hold up to organism go out to sea and corrosive environment. Composite material developed own the fibre amount which vary (60, 70, 80 piece) and with the different fibre direction (aligned orientation 0<sup>0</sup> and random orientation). Katalis as ossification process from matrix having an in with the nature of mechanic from composite material base on polymer.</em></p> <p><em>To determine the composite material characteristic developed have been done by a examination covering tensile test and test the SEM. In this tensile testing by a parameter perception having an effect on to nature of mechanic from composite fibre of palmtree fibre. As matrix used is unsaturated polyester resins, methyl ethil ketone proxide (MEKP) as hardener with the its composition comparison is 1 % from weight resin. As reinforcement used by fibre from tree of sugar palm that is fibre of palmtree fibre, mould used from PVC (polyvinyl chloride) with the system print is hand lay-up from technique print composite of open moulding at space temperature. Pursuant to this tensile testing result indicate that composite fibre of palmtree fibre have the power of to (σ = 45.47 N/mm<sup>2</sup>) and strain (ε = 3.86 %). Pursuant to result of examination SEM (scanning electron microscope) show the marking of topography surface showing fibre location do not flatten, the happening of barst around fibre, also there are hole because handicap of air cavity.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Key words: palm fiber, blending, tensile strength.</em></p> <p>&nbsp;</p> Sumiyanto Sumiyanto Harwan Achyadi Dedy Hardianto ##submission.copyrightStatement## 2024-07-01 2024-07-01 26 2 1 11 UJI IMPAK KOMPOSIT SERAT ALAM ECENG GONDOK DAERAH INDRAMAYU DENGAN MATRIKS POLYESTER YUKALAC C-108 https://ejournal.istn.ac.id/index.php/presisi/article/view/1988 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Komposit merupakan penggabungan dua material atau lebih yang menghasilkan karakteristik baru yang lebih baik. Komposit serat alam merupakan usaha untuk mengurangi dampak material yang tidak dapat didaur ulang, serta bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada material. Eceng gondok <em>(Eichhornia Crassiper) </em>merupakan tanaman air yang pertumbuhannya lebih cepat daripada pemanfaatnya sehingga dianggap menjadi gulma air, eceng gondok memiliki kandungan serat tinggi sehingga sangat potensial untuk dijadikan komposit. Penelitian ini bertujan untuk menganalisis nilai impak pada komposit serat eceng gondok. Berdasarkan tujuan tersebut metode penelitian dilanjutkan dengan studi literatur, pembuatan sampel dan pengujian impak komposit, selanjutnya data yang didapat dari pengujian diolah dan dianalisis untuk mengetahui nilai impak dari komposit serat eceng gondok. Hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai impak sampel 1A sebesar 1.239 j/mm<sup>2</sup> dan sampel 1B sebesar 1.238 j/mm<sup>2</sup>.</p> <p><strong>Kata kunci : &nbsp; </strong>Komposit Serat Alam,&nbsp; <em>Polyester Yukalac</em>, Serat Eceng Gondok, Sifat Mekanis, Uji Impak.</p> Angga Badrussalam Vania Rizqy Nurussyifa ##submission.copyrightStatement## 2024-07-01 2024-07-01 26 2 12 17 HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DAN PRODUKTIVITAS PADA PEKERJA EKSPEDISI PT XYZ https://ejournal.istn.ac.id/index.php/presisi/article/view/1989 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><em>Mental workload is one of the factors that affect worker productivity. In cognitive ergonomics, the process of thinking and making decisions in completing work is related to the ability of workers to complete their work. This study aims to see the relationship between mental workload and productivity with the object of workers&nbsp; in the expedition service sector. Data collection instruments for mental workload were collected through the NASA TLX questionnaire and productivity data were obtained from performance data. Data were analysed using Pearson correlation. The results of the analysis showed that the average NASA-TLX score of workers was 72.5, indicating a high level of mental workload. The average productivity was 85% of the daily work target. Pearson correlation analysis showed a significant negative relationship between mental workload and productivity (r = -0.62, p &lt; 0.01). </em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Keywords: mental workload, NASA TLX, productivity, Pearson correlation</em></p> Nataya Charoonsri Rizani Razul Harfi Erika Erika ##submission.copyrightStatement## 2024-07-01 2024-07-01 26 2 18 22 PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PIROLISIS PLASTIK LDPE PADA PEMBUATAN BAHAN BAKAR ALTERNATIF https://ejournal.istn.ac.id/index.php/presisi/article/view/1990 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Plastik merupakan senyawa polimer yang unsur penyusun utamanya adalah karbon dan hidrogen. Plastik LDPE dipakai untuk plastik kemasan, tempat makanan, dan yang paling umum digunakan yaitu sebagai kantong kresek. Oleh karena itu, perlu dipikirkan &nbsp;upaya lainnya agar sampah plastik bisa diolah menjadi bahan lain yang lebih bermanfaat, salah satunya menjadi bahan bakar minyak sintetis pengganti bensin, solar, atau bahan bakar minyak lainnya. Penelitian ini bertujuan diantaranya untuk menganalisa variasi temperatur pirolisis, mengetahui temperatur yang optimal serta mengetahui sifat fisik bahan bakar dari hasil pirolisis. Penelitian ini dilakukan dengan metode dibakar menggunakan mesin pirolisis yang dimasukkan kedalam sebuah tabung reaktor yang dipanaskan sampai temperatur tertentu sampai menjadi uap, kemudian uap dikondensasi melalui kondensor agar berubah menjadi <em>fuel oil</em>. Penelitian ini menghasilkan volume minyak pirolisis yang dihasilkan paling banyak pada temperatur 400<sup>o</sup>C sebanyak 90 ml. Nilai densitas yang capai setara dengan bensin pada temperatur 350<sup>o</sup>C dan 400<sup>o</sup>C. Nilai viskositas pirolisis yang pada temperatur 300<sup>o</sup>C sama dengan nilai minyak tanah dan bensin, lalu pada temperatur 350<sup>o</sup>C dan 400<sup>o</sup>C setara dengan solar dan biodiesel. Pada nilai kalor pirolisis dianggap sama dengan hasil nilai kalor biodiesel. Titik nyala dari nilai flash point pirolisis berada diatas titik nyala bensin.</p> <p><strong>Kata kunci : &nbsp; </strong><em>Fuel oil</em>, Pirolisis, Plastik LDPE, Temperatur.</p> Sunyoto Sunyoto ##submission.copyrightStatement## 2024-07-01 2024-07-01 26 2 23 31 ANALISIS PERENCANAAN SISTEM HYDRANT PADA GUDANG PABRIK PT. X DENGAN LUAS 2340 M2 https://ejournal.istn.ac.id/index.php/presisi/article/view/1991 <p>&nbsp;</p> <p><strong>ABSTRAKSI</strong></p> <p>Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar disertai dengan timbulnya api/penyalaan &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;yang membahayakan manusia, bangunan atau ekologi. Resiko adanya kebakaran pada bangunan memberikan banyak tuntutan meliputi tuntutan terhadap aspek keselamatan dan rasa aman dalam bangunan gedung. Tujuan dari penelitian dapat melakukan “perencanaan system <em>hydrant</em> sebagai tindak darurat kebakaran. Hasil dari penelitian standar yang digunakan SNI-03-1735-2000 sebagai standar perencanaan sistem <em>fire hydrant</em>. Jumlah instrument hidran yang digunakan adalah 2 Unit <em>Indoor Hydrant Box</em> dan masing-masing 3 Unit untuk <em>Hydrant Pillar</em> dan <em>Outdoor Hydrant Box</em> sesuai Standar Nasional Indonesia. Ukuran Pipa yang digunakan adalah pipa 1,5 inch, 3 inch, dan 6 inch dengan <em>schedule</em> 40 ditentukan secara hidrolis sesuai NFPA14. Kebutuhan air untuk sistem fire hydrant adalah 186 m<sup>3</sup> atau 186.000 Liter untuk waktu operasional selama 45 menit sesuai peraturan yang berlaku. Total rencana anggaran biaya bernilai Rp. 1.404.718.200,00</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : <em>Fire, Warehouse, Hydrant System.</em></p> M. Rafianza Razul Harfi Bambang Setiadi ##submission.copyrightStatement## 2024-07-01 2024-07-01 26 2 32 40 ANALISIS STATIS RANGKA MESIN PRESS GERAM MENGGUNAKAN MATERIAL BAJA AISI 1020 https://ejournal.istn.ac.id/index.php/presisi/article/view/1992 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Proses pengerjaan suatu produk pada mesin perkakas konvensional akan selalu menghasilkan geram sebagai hasil penyayatan benda kerja oleh pahat potong. Geram hasil penyayatan tersebut merupakan limbah dari proses produksi. Limbah geram jika tidak dilakukan penanganan dengan benar akan dapat menimbulkan gangguan pada lantai produksi. Untuk itu telah dirancang suatu mesin press geram, dimana geram akan dilakukan pengepresan hingga menjadi bentuk yang mudah ditangani. Agar mesin pres geram dapat berfungsi dengan baik maka perlu dianalisis struktur rangka mesin tersebut. Dengan menggunakan struktur&nbsp; rangka baja AISI 1020 dilakukan analisis menggunakan software Solidwork untuk mendapatkan nilai <em>von misses stress</em>, <em>displacement</em>, dan <em>safety of factor</em>. Pembebanan pada rangka sebesar 10168.07 N telah diperoleh nilai maksimum <em>von misses stress</em> 5.61 x 10<sup>7</sup> N/m<sup>2</sup> dan nilai minimum sebesar 2.38 x 10<sup>7</sup> N/m<sup>2</sup>. Nilai <em>displacement</em> pada rangka mesin menunjukkan terjadi perubahan bentuk sebesar 0.178 mm. Nilai&nbsp; faktor keamanan yang perlu diperhatikan dalam suatu desain didapatkan 6.2. Hasil analisis tersebut telah memperlihatkan mesin press geram yang direncanakan cukup aman untuk digunakan.</p> <p><strong>Kata kunci : &nbsp; </strong>Analisis statis, Baja AISI 1020, Geram,&nbsp; Mesin Press.</p> Tri Mulyanto Supriyono Supriyono Kahfi Joharudin ##submission.copyrightStatement## 2024-07-01 2024-07-01 26 2 41 47 ANALISIS PENGARUH SUDUT SERANG TERHADAP SUDU AIRFOIL NACA 4412 PADA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL MENGGUNAKAN SIMULASI CFD SOLIDWORKS https://ejournal.istn.ac.id/index.php/presisi/article/view/1993 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Diantara sumber energi terbarukan, tenaga angin telah menjadi sumber energi utama secara global karena perkembangan teknologi yang cepat dan tersedianya turbin angin dalam berbagai ukuran yang mencakup hampir semua jenis aplikasi mulai dari rumah hingga utilitas besar yang terhubung ke jaringan listrik. Dalam usaha meningkatkan efisiensi turbin angin, sangat penting secara cermat memilih airfoil yang paling cocok untuk sudunya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh sudut serang terhadap sudu airfoil NACA 4412 pada turbin angin sumbu horizontal.&nbsp; Pada penelitian ini digunakan Flow Simulation/CFD pada software Solidworks dengan memvariasikan sudut serang 0<sup>0</sup>, 5<sup>0</sup>, 10<sup>0</sup>, 15<sup>0 </sup>dan 20<sup>0</sup>. Dimana kecepatan angin juga divariasikan 4m/s, 5m/s dan 6m/s untuk mendapatkan gaya lift besar serta sudut serang yang tepat, Dari hasil penelitian, didapatkan hasil yang sesuai dengan NACA <em>Report</em> No. 563 yaitu sudut kritis terjadi pada 15<sup>0</sup> dimana akan terjadi stall jika sudut serang terus dinaikkan.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci: Airfoil, NACA 4412, sudu, sudut serang, turbin angin</p> Iwan Setyawan Aldi Eko Purwanto Adi Winarta ##submission.copyrightStatement## 2024-07-01 2024-07-01 26 2 48 57