PENGARUH TEMPERATUR AIR KONDENSAT SEBAGAI AIR PENGUMPAN TERHADAP EFISIENSI BOILER BIOMASSA
Erdana Arman Wibawa
Muhammad Firdausi
Abstrak
ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada boiler biomassa dengan bahan bakar sekam padi. Unit boiler menggunakan dua sumber air, yang pertama berasal dari air tanah yang diolah pada softener plant kemudian ditampung di makeup water tank. Sumber air kedua berasal dari sisa kondensasi hasil produksi mesin, yang kemudian ditampung di tangki kondensat. Boiler biomassa menggunakan bahan bakar sekam padi, dengan nilai kalor rendah (Low Heating Value) yaitu 14,600 kJ/kg. Nilai density sekam padi 125 kg/m3. Moisture content dengan nilai 9% sampai dengan 11%.
Air pengumpan yang berasal dari kondensasi proses produksi dialirkan menuju tangki kondensat. Temperatur air di tangki kondensate rata-rata 35OC. Air pengumpan dari tangki kondensat dipompa menuju deaerator. Untuk menghilangkan kandungan O2 di dalam deaerator, temperature deaerator harus dijaga pada 95OC – 105OC.
Jika temperatur air umpan rendah maka steam inject yang dialirkan ke deaerator akan lebih banyak. Jika steam yang dialirkan ke deaerator lebih banyak maka pembakaran akan lebih besar dan bahan bakar yang digunakan akan menjadi lebih banyak. Pada kondisi ini nilai efisiensi yang muncul rata-rata hanya sebesar 68%, dengan pemakaian bahan bakar rata-rata 1.2 ton. Target efisiensi adalah 83% dengan beban boiler rata- rata 65% dari kapasitas maksimal.
Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menaikkan temperature air kondensat, dengan cara inject steam pada tangki kondensat. Menghasilkan temperatur rata-rata air pengumpan yaitu 76%. Dengan kondisi ini pemakaian bahan bakar rata-rata yang digunakan sebanyak 1.1 ton. Dan mendapat nilai efisiensi rata-rata 76%.
Kata kunci : Efisiensi boiler, boiler biomassa, temperatur air pengumpan