C-Line
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/cline
<p>C-line adalah jurnal nasional bidang Teknik Sipil yang berisi artikel, kajian, tinjauan dan penelitan yang mencakup sub bidang struktur, transportasi, geoteknik, manajemen konstruksi, teknik lingkungan dan sumber daya air. C-line terbit dua kali dalam setahun pada bulan Juli dan Desember.</p>Program Studi Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Sains dan Teknologi Nasionalid-IDC-Line2088-7604Model Manajemen Program Terhadap Keberhasilan Proyek Konstruksi: Studi Kasus Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/cline/article/view/2118
<p>Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Indonesia merupakan salah satu proyek strategis nasional dengan skala yang sangat besar dan kompleks. Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada penerapan model manajemen program yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam pengaruh model manajemen program terhadap keberhasilan proyek konstruksi di IKN, yang diukur melalui indikator progres fisik. Metode penelitian kuantitatif digunakan dengan pendekatan deskriptif analitis, memanfaatkan data progres fisik yang terkumpul dari berbagai proyek konstruksi di IKN. Data yang dianalisis mencakup persentase penyelesaian pekerjaan, alokasi sumber daya, serta manajemen waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen waktu yang efektif dan alokasi sumber daya yang tepat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target progres fisik proyek. Selain itu, komunikasi yang efektif antar tim serta pengelolaan risiko yang proaktif juga memiliki peran penting dalam meminimalisasi keterlambatan dan kendala yang dapat menghambat jalannya proyek. Analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa model manajemen program yang diterapkan mampu menjelaskan sebagian besar variabilitas dalam keberhasilan proyek, dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,75, yang menunjukkan pengaruh yang kuat dan signifikan. Berdasarkan temuan ini, rekomendasi diberikan untuk memperkuat manajemen waktu, optimalisasi alokasi sumber daya, serta peningkatan komunikasi dan manajemen risiko dalam proyek-proyek konstruksi di IKN. Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan proyek, sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.</p> <p>Kata kunci: Ibu Kota Negara, manajemen program, progres fisik, proyek konstruksi, strategi pembangunan</p>Rafama Dewi
##submission.copyrightStatement##
2024-09-082024-09-0813216STUDI PERBANDINGAN METODE UJI TEKAN HANCUR DENGAN UJI ANGKA PANTUL BETON KERAS PADA INDUSTRI PRACETAK
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/cline/article/view/2124
<p>Dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan konstruksi, beton pracetak banyak digunakan sehingga pekerjaan struktur dilapangan menjadi lebih cepat, lebih bersih dan efisien. Seringkali, uji <em>hammer</em> digunakan untuk penerimaan dan penolakan mutu beton seperti uji <em>crushing</em> terutama pada industri pracetak, sedangkan pada SNI 03-4803 dikatakan bahwa uji <em>hammer</em> hanya digunakan untuk menentukan keseragaman hasil pengecoran, pengecekan mutu beton yang permukaannya kurang baik. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui nilai perbandingan antara metode uji tekan hancur dan uji angka pantul palu beton dengan menggunakan benda uji kubus 15x15x15 cm.</p> <p>Setelah itu pengumpulan data untuk penelitian ini diperoleh dari studi literatur mengenai uji angka pantul dan uji tekan hancur, lalu diperoleh dari salah satu industri beton pracetak untuk keseluruhan kegiatan penelitian ini seperti pembuatan dan pengujian benda uji kubus menggunakan kuat tekan rencana K-350 dan K-500 dan menggunakan 2 jenis beton yaitu Wet Mix SCC dan Dry Mix.</p> <p>Hasil penelitian ini didapatkan nilai perbandingan antara uji angka pantul dengan uji tekan hancur, yaitu 64% untuk K-350 beton Wet Mix, 88% untuk K-350 beton Dry Mix dan 60% untuk K-500 beton Wet Mix. Didapatkan juga data statistik berupa nilai minimum, maksimum, rata – rata, standard deviasi, dan koefisien variasi.</p> <p>Kata kunci : Uji angka pantul (<em>Hammer Test</em>), Uji Tekan Hancur (<em>Crushing Test</em>), Beton Wet Mix, Beton Dry Mix, Nilai Selisih Perbandingan.</p>Wawan KuswayaArnetta Rania Hartoko
##submission.copyrightStatement##
2024-09-082024-09-08132714RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN STRUKTUR GEDUNG DIREKTORAT POLISI SATWA KELAPA DUA DEPOK (STUDI KASUS : PROYEK GEDUNG ISTAL 1 OFFICE TURANGGA)
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/cline/article/view/2125
<p>Rencana anggaran biaya memiliki peranan penting dalam sebuah proyek konstruksi dan harus direncanakan dengan teliti agar biaya yang akan dikeluarkan tepat guna dan effisien. Perhitungan rencana anggaran didasarkan pada analisa komponen penyusun item pekerjaan, maka dari itu diperlukan penyusunan ruang lingkup dan perincian setiap item pekerjaan yang terdapat di dalam proyek agar setiap pekerjaan dapat dihitung anggaran biayanya. Dalam proyek akhir ini perhitungan rencana anggaran biaya difokuskan pada pekerjaan struktur bawah dan struktur atas dari gedung Istal 1 <em>Office</em> Turangga. Untuk melakukan perhitungan rencana anggaran biaya, dilakukan dengan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif, yaitu dengan melakukan pengamatan mengenai objek yang dijadikan studi kasus dan melakukan pengumpulan data terkait untuk dilakukan perhitungan, seperti gambar kerja untuk acuan perhitungan volume pekerjaan komponen struktur, daftar harga satuan bahan dan upah berdasarkan lokasi proyek, serta pedoman perhitungan analisa harga satuan pekerjaan yang dikeluarkan oleh Kementerian PUPR melalui peraturan menteri No. 1 Tahun 2022. Hasil dari perhitungan volume pekerjaan kemudian dikalikan dengan analisa harga satuan untuk mendapatkan besaran anggaran biayanya. Selain perhitungan rencana anggaran biaya, pada proyek akhir ini juga disajikan kurva S sebagai alat monitoring progres setiap pekerjaan dan acuan durasi penyelesaian pekerjaan. Dari hasil perhitungan didapatkan estimasi rencana anggaran biaya harga sebesar Rp. 4.840.383.945 dan durasi penyelesaian selama 6 bulan untuk pekerjaan struktur gedung Istal 1 <em>Office</em> Turangga Direktorat Polisi Satwa.</p> <p>Kata Kunci : Struktur, Rencana Anggaran Biaya, Analisa Harga Satuan, Durasi.</p>Rafama DewiElisabet Merida KristiaRaka Rahmat Wibisono
##submission.copyrightStatement##
2024-09-082024-09-081321523PENGARUH AGREGAT SERAGAM PADA BERBAGAI UKURAN TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/cline/article/view/2123
<p>Kebutuhan material beton dengan kualitas yang lebih baik untuk rancangan bangunan yang semakin tinggi dan bentang yang semakin panjang memerlukan struktur yang kokoh dan efisien. Kualitas material beton merupakan hal yang penting dalam menentukan kekuatan dan ketahanan kinerja beton dalam proyek konstruksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas material beton adalah campuran beton. Campuran struktur beton mengacu pada kombinasi bahan-bahan yang digunakan untuk membuat beton yang kuat dan tahan lama. Campuran ini terdiri dari tiga bahan utama: semen, agregat halus dan kasar, dan air. Gradasi agregat juga merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan campuran beton, karena akan berpengaruh terhadap sifat-sifat workabilitas adukan tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat kasar seragam dan agregat kasar normal dengan ukuran agregat kasar seragam 12,5 mm, 19,0 mm, 25,4 mm dan di dapatkan nilai kuat tekan beton rata-rata dengan umur rencana beton 28 hari, 12,5 mm (326,28 Kg/cm2), 19,0 mm (368,38 Kg/cm2), 25,4 mm (331,73 Kg/Cm2). sebagai perbandingan dengan agreggat normal mendapatkan hasil yang memenuhi syarat kuat tekan beton, dengan nilai kuat tekan beton rata-rata (355,05 Kg/Cm2).</p> <p> </p> <p>Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran butir agregat mempengaruhi kuat tekan beton. Pada penelitian ini didapatkan bahwa variasi ukuran butir agregat kasar seragam 19,0 mm menghasilkan performa yang lebih baik dari ukuran agregat seragam yang lain.</p> <p>Kata Kunci: Beton, Kuat Tekan Beton</p>Wawan KuswayaRizky Epriyanda Saputra
##submission.copyrightStatement##
2024-09-082024-09-081322440Analisis Jarak Tempuh Berjalan Kaki Menuju Sekolah Siswa Sekolah Dasar yang Berdekatan dengan Area Permukiman di Perkotaan (Studi Kasus: SD Negeri Pasir Putih 03, Sawangan, Depok)
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/cline/article/view/2130
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jarak tempuh berjalan kaki menuju sekolah siswa Sekolah Dasar (SD) yang berdekatan dengan area permukiman di perkotaan. Studi ini difokuskan pada SD Negeri Pasir Putih 03, Sawangan, Depok. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara melalui kuesioner. Observasi lapangan meliputi karakteristik siswa dan moda yang digunakan oleh siswa. Pertanyaan wawancara melalaui kuesioner dengan Google Form meliputi usia, kelas, alamat, waktu berangkat dan sampai di sekolah, moda yang digunakan ke sekolah dan alasan penggunaan moda. Metode statistik deskriptif digunakan untuk mendapatkan jarak tempuh berjalan kaki siswa SD menurut usia. Moda transportasi yang digunakan untuk berangkat/pulang sekolah tertinggi adalah siswa yang menggunakan moda transportasi sepeda motor 60,22% dari total 465 siswa, Selanjutnya diikuti oleh siswa yang menggunakan moda transportasi dengan berjalan kaki 30,22%, sisanya menggunakan sepeda 2,80%, mobil 0,22%, gabungan berjalan kaki dengan sepeda motor 3,66% dan gabungan berjalan kaki dengan sepeda dan sepeda motor 2,80%. Hasil analisis jarak tempuh berjalan kaki usia 6-12 tahun menunjukkan bahwa pada persentase kumulatif 50% jarak tempuh siswa kurang dari sama dengan 336,74 meter. Persentase kumulatif 50% jarak tempuh berjalan kaki siswa usia 6-8 relatif pendek dibandingkan dengan usia 8-12 tahun. Hasil analisis kecepatan berjalan kaki untuk usia 6-12 tahun berada pada rentang 30 m/menit sampai 80 m/menit. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada persentase kumulatif 50% kecepatan berjalan kaki kurang dari sama dengan 42,4 m/menit.</p> <p>Kata kunci : Jarak tempuh berjalan kaki, Siswa Sekolah Dasar, Perkotaan, Area Permukiman</p>Endang WYohanes Widi Nugroho
##submission.copyrightStatement##
2024-09-082024-09-081324159DESAIN ULANG STRUKTUR OVERPASS DENGAN MODIFIKASI LEBAR JEMBATAN, MATERIAL STRUKTUR, DAN KONFIGURASI GIRDER (Studi Kasus Ruas Jalan Tol Rengat - Pekanbaru)
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/cline/article/view/2131
<p>Jembatan <em>overpass</em> STA 130+037 merupakan jembatan yang memiliki kelemahan pada jumlah kendaraan yang dapat melintas, hal ini disebabkan karena lebar jalan pada <em>overpass</em> yang hanya 4,5m dan tidak sesuai dengan SNI untuk jalan Kabupaten. Dari Permasalahan tersebut, penulis melakukan modifikasi yang awalnya lebar jalan 4,5 m diubah menjadi 6,0 m sesuai SNI sehingga kendaraan yang melintas lebih optimal. Karena terdapat perubahan lebar jalan sehingga <em>girder</em> yang digunakannya pun berubah. Pada bentang panjang tetap menggunakan PCI 30 m namun terdapat perubahan konfigurasi girder yang awalnya 3 menjadi 4 mengikuti perubahan pada lebar jalan dengan metode pengolahan data menggunakan <em>Microsoft Excel</em>. Pada bentang pendek akan diubah yang awalnya PCI 16 m menjadi <em>girder</em> baja 16 m, dipilihnya <em>girder</em> baja agar bentang pendek lebih ekonomis Dengan pengolahan data menggunakan <em>Microsoft Excel</em>. Akibat dari peningkatan kelas jalan maka terjadi perubahan lebar lantai kendaraan menjadi 6 meter dengan penambahan rasio 1,33. Adapun hasil dari penambahan konfigurasi girder PCI menjadi 4 <em>girder</em> dengan penambahan rasio 1,33 dan perubahan material konstruksi baja WF dengan rasio 3,74. Pada bangunan bawah Pilar 1 memiliki rasio di bawah standar yaitu 1,30 sedangkan pilar 2 memiliki rasio di luar standar.</p>Idrus M AlatasMuhamat Aji Nugroho
##submission.copyrightStatement##
2024-09-082024-09-081326076PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN EARNED VALUE METHOD PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN KERETA API
https://ejournal.istn.ac.id/index.php/cline/article/view/2129
<p>Peningkatan infrastruktur, khususnya dalam sektor transportasi, menjadi kunci dalam pengembangan suatu daerah. Proyek pembangunan Jembatan Kereta Api antara Padang dan Pariaman merupakan salah satu fokus utama, meskipun mengalami kendala eksternal berupa libur Lebaran yang berdampak pada terhambatnya progres sesuai rencana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan analisis <em>Earned Value Method</em> (EVM) untuk mengevaluasi kinerja proyek. Hasil analisis dari Minggu ke-19 hingga Minggu ke-25 menunjukkan adanya penyimpangan waktu sebesar 13 hari, ditandai dengan nilai <em>Schedule Variance</em> (SV) negatif dan <em>Schedule Performance Index</em> (SPI) kurang dari satu. Meskipun demikian, proyek berhasil mencapai efisiensi biaya sebesar 3,833% dari <em>Budget at Completion</em> (BAC), tercermin dari nilai <em>Cost Variance</em> (CV) positif dan <em>Cost Performance Index</em> (CPI) lebih dari satu. Selain itu, analisis To-<em>Complete Performance Index</em> (TCPI) menunjukkan nilai kurang dari satu, mengindikasikan bahwa proyek berada dalam keadaan baik untuk menyelesaikan pekerjaan dengan biaya lebih rendah dibandingkan anggaran yang tersisa. Untuk membandingkan hasil analisis dengan data aktual di lapangan, diketahui bahwa pelaksanaan proyek di lapangan selesai dengan biaya mencapai 93-94% dari BAC, sedangkan hasil analisis EAC menunjukkan 96%. Perbedaan ini disebabkan oleh keterbatasan akses data aktual dan penggunaan asumsi untuk nilai <em>Actual Cost of Work Performed</em> (ACWP), yang mengindikasikan potensi overestimasi namun memberikan margin keamanan tambahan.</p> <p>Kata Kunci: <em>earned value method</em>, <em>schedule variance, schedule performance index, cost variance, cost performance index</em></p>Rahardjo SamionoDasa AprisandiFrika Norma Lolay Greyss
##submission.copyrightStatement##
2024-09-082024-09-081327786