ANALISIS KEBUTUHAN DAN PELAYANAN ANTREAN PADA LOKET TIKET COMMUTER LINE DI STASIUN DEPOK BARU
Atjep Sudarjanto
Rahardjo Samiono
Reza Irawan
Abstrak
Stasiun Depok Baru merupakan stasiun kereta api yang berada di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta, lokasi stasiun ini sangat strategis berdekatan dengan pusat Kota Depok. Seperti, Kantor Walikota, ITC Depok dan Terminal Depok yang bersebrangan dengan Mapolres Kota Depok dan memiliki dua gerbang pintu masuk dari barat (3 loket) dan timur (2 loket). Berada ditengah Kota Depok, maka, stasiun Depok Baru memiliki jumlah penumpang Commuter Line yang cukup tinggi, dengan kondisi seperti ini, maka Stasiun Depok Baru bisa terjadi antrean panjang. Adanya permasalahan tersebut, melakukan penelitian tentang kebutuhan dan pelayanan loket tiket Commuter Line.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui waktu pelayanan (service time) dan panjang antrean yang terjadi di loket tiket barat dan timur Commuter Line, mengetahui jumlah loket Commuter Line yang sebaiknya dimiliki oleh Stasiun Depok Baru sehingga dapat melayani pengguna jasa KRL secara optimal, serta mengetahui sistem antrean yang dibutuhkan pada loket tiket barat dan timur Commuter Line. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode FIFO (First In Fisrt Out).
Berdasarkan hasil analisis yang diketahui bahwa waktu pelayanan eksisting gerbang loket barat didapat rata-rata sebesar 16,1 detik/penumpang, maupun waktu pelayanan loket ideal sebesar 15,56 detik/penumpang dan untuk gerbang loket timur didapat waktu pelayanan eksisting rata-rata sebesar 15,41 detik/penumpang dan waktu pelayanan loket ideal sebesar 14,60. Indikator kinerja loket dapat diketahui bahwa tingkat kinerja loket penumpang tersebut didapat 1,03 untuk gerbang loket barat dan 1,06 untuk gerbang loket timur. Hal ini menunjukan bahwa kinerja loket dikatakan terjadi antrean karena tidak memenuhi indikator kinerja loket penumpang (ρ<1). Dengan tingkat kedatangan 694 penumpang/jam pada loket barat dan 493 penumpang/jam untuk loket timur pada jam puncak, maka loket penumpang tidak mampu melayani pergerakan penumpang pada jam puncak. Hasil tersebut maka sistem antrean yang dibutuhkan untuk loket penumpang yaitu sistem antrean single phase-single channel yang dimana hanya memiliki satu jalur pelayanan dan jalur ini hanya memiliki satu tahap saja.
Kata Kunci: Loket Penumpang, Waktu Pelayanan, Sistem Antrean, FIFO