ANALISIS PENGARUH PASIR LAUT DICUCI DAN TANPA DICUCI SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK, FISIK DAN KIMIA PADA PERENCANAAN CAMPURAN BETON

  • Feizal Manaf TEKNIK SIPIL ISTN
  • Reska Yulia TEKNIK SIPIL ISTN

Abstrak

Pemanfaatan pasir laut sebagai agregat halus dalam pembuatan beton ini dilatar belakangi oleh ketersediaan pasir pantai di alam dalam jumlah yang sangat besar. Pasir laut yang digunakan berasal dari daerah pantai Batuhiu, kabupaten Pangandaran-Ciamis-Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan beton yang dihasilkan ketika menggunakan beberapa perlakuan terhadap pasir laut ini. Perlakuan yang digunakan terhadap pasir laut adalah : tanpa dicuci dan dicuci. Selain untuk mengetahui kuat tekan beton, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apa saja yang terkandung pada pasir laut ini, pengujian ini dilakukan di laboratorium dengan uji XRD (X-Ray Diffraction). Selain itu dilakukan uji fisik yaitu dengan melakukan pengujian SEM (Scanning Electron Microscopy) yang bertujuan untuk mengetahui prilaku permukaan pada butir pasir yang dicuci dan tanpa dicuci. Pembuatan sampel berjumlah 18 buah pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Selisih perbandingan antara kuat tekan pasir tanpa dicuci dan pasir dicuci pada umur 7 hari adalah sebesar 0,13% pada umur 14 hari adalah sebesar 0,26% dan pada umur 28 hari sebesar 0,15%. Hasilnya kuat tekan beton dengan agregat halus pasir laut dicuci lebih rendah dari kuat tekan beton dengan agregat halus pasir laut tanpa dicuci. Pada hasil XRD (X-Ray Diffraction) Kandungan kimia terhadap pasir dicuci dan tanpa dicuci keduanya sama-sama tidak memiliki kandungan kimia yang berbahaya (dapat merusak pada beton). Pada hasil pengujian SEM (Scanning Electron Microscopy) sampel pasir laut dicuci seperti rata dan licin Sedangkan permukaan pada pasir tanpa dicuci terlihat tajam dan banyaknya lekukan disetiap butirnya. Sehingga Pasir laut ini dapat direkomendasikan sebagai agregat halus pada campuran beton.
Diterbitkan
2018-07-12