PERANCANGAN INTERIOR COFFEE SHOP DI KUNINGAN JAWA BARAT DENGAN PENDEKATAN NEURO ARSITEKTUR

  • Aryani Widyakusuma Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Borobudur
  • Nana Taryana Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Borobudur
  • Dandy Veri Vernanda Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Borobudur

Abstract

Kebutuhan psikis  sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sehingga perancangan interior dapat berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang meminimalisir kejenuhan, membantu meningkatkan produktivitas sehingga sebuah ruang dapat lebih optimal dalam menjalankan fungsinya. Persepsi dan kenyamanan pengunjung di tempat komersial seperti coffee shop sangat dipengaruhi oleh desain interior. Pendekatan neuro architecture menggabungkan neurosains dengan interior untuk menciptakan lingkungan yang mencegah terjadinya stres, jenuh, dan memperbaiki mood seseorang. Pendekatan ini mengacu pada implikasi neurosains dalam interior berdasarkan prinsip planning and navigation yang memberikan alur yang mudah dan efektif, enriched interior spaces yang mengatur pencahayaan dan variasi interior yang menstimulasi aktivitas dan relaksasi, dan natural features menambah unsur alamiah dalam ruang. Objek pada perancangan ini adalah Coffee Shop di Kuningan Jawa Barat. Metode perancangan yang digunakan adalah pragmatisme dalam merumuskan kriteria desain sebagai dasaran konsep perancangan. Observasi langsung, dokumentasi visual, dan wawancara semi-terstruktur dengan pengguna ruang akan digunakan sebagai metode penelitian kualitatif deskriptif. Faktor visual seperti warna, pencahayaan, material, dan tata letak ruang dipelajari terkait dengan reaksi afektif pengunjung. Dengan menggunakan pendekatan neuroestetika, penelitian ini mengeksplorasi reaksi visual dan emosional pelanggan terhadap elemen-elemen di dalam coffee shop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi warna netral, pencahayaan alami, dan material dengan tekstur alami dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman. Tata letak ruang yang fleksibel dan terbuka mendorong interaksi sosial dan menciptakan suasana ruang yang ramah. Hasil desain memperlihatkan penerapan neuro architecture pada elemen lantai, dinding, plafon melalui terjemahan rumusan kriteria desain antara pengalaman pengguna dengan unsur desain interior yang terdiri dari garis, bidang, bentuk, ruang, pencahayaan, warna, pola, dan tekstur. Tematik ruang akan membantu menuntun pada penentuan prinsip dan pengalaman pengguna pada pendekatan neuro architecture ke dalam ruang. Penerapan pendekatan pada lima ruang yang dirancang kembali terlihat melalui penempatan furnitur yang mendukung suasana fokus dan kreatif, penggunaan variasi warna komplementer, penggunaan furnitur lengkung untuk kenyamanan, penambahan fitur alam melalui furnitur, warna, aksesoris ruang dan adanya penambahan elemen akustik dan pembagian area guna memberi privasi dan kenyamanan pada pengguna.   Kata kunci: Arsitektur, interior, coffee shop, neuro architecture, neurosains  
Published
2025-08-22
How to Cite
Widyakusuma, A., Taryana, N., & Vernanda, D. (2025). PERANCANGAN INTERIOR COFFEE SHOP DI KUNINGAN JAWA BARAT DENGAN PENDEKATAN NEURO ARSITEKTUR. TRAVE, 29(2), 17-32. Retrieved from https://ejournal.istn.ac.id/index.php/TRAVE/article/view/2403