PENGARUH BUKAAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL RUANG PAMERAN MUSEUM FATAHILLAH, JAKARTA

  • Ni’k Matul Fadilla Universitas Tanri Abeng
  • Johan Kurniawan Universitas Tanri Abeng
  • Randy Dwiyan Delyuzir Universitas Tanri Abeng

Abstract

Konsep kenyamanan termal telah memainkan peran penting dalam membentuk interaksi manusia dengan lingkungan fisiknya, seringkali tanpa disadari. Individu sering kali mengekspresikan sensasi termalnya, seperti perasaan 'panas' atau 'dingin', yang menunjukkan pengaruh suhu yang luas dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian yang dilakukan pada ruang pameran Museum Fatahillah. Parameter iklim yang di ukur yaitu suhu udara, suhu radiasi, kelembaban ruang dan kecepatan udara, dicatat bersamaan dengan pengisian kuesioner oleh pengunjung Museum Fatahillah yang berisi tujuh skala termal. Jumlah pengunjung Museum Fatahillah 42 responden terdiri dari 12 Laki-laki dan 30 Perempuan. Hasil pengukuran 6 (14%) responden menyatakan Nyaman/Netral pada pengisian kuesioner, 9 (21%) responden menyatakan Hangat, 21 (50%) responden menyatakan Panas dan 4 (10%) responden menyatakan panas sekali. Pengaruh bukaan pada kenyamanan termal ruang pameran Museum Fatahillah menunjukkan 81% pengujung merasa tidak nyaman (hangat, panas dan panas sekali).
Published
2024-08-30
How to Cite
Fadilla, N., Kurniawan, J., & Delyuzir, R. (2024). PENGARUH BUKAAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL RUANG PAMERAN MUSEUM FATAHILLAH, JAKARTA. TRAVE, 28(2), 36-42. Retrieved from https://ejournal.istn.ac.id/index.php/TRAVE/article/view/2106